Materi : Usaha Pemerintah RI dalam Mempertahankan Kemerdekaan (Melalui Konfrontasi dan Diplomasi)
Periode tahun 1945-1950 yang dikenal dengan periode Perang
Kemerdekaan, merupakan masa yang sangat menentukan dan penting bagi RI. Dalam
periode ini RI menghadapi cobaan yang sangat berat baik dari pihak luar, yaitu
Belanda dan sekutunya, dan dari dalam negeri yang belum mencapai kesepakatan
dalam melaksanakan upaya-upaya mempertahankan kemerdekaan negara.
Sejak tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia telah
memproklamasikan kemerdekaannya. Akan tetapi, Belanda tidak rela dengan
kemerdekaan Indonesia tersebut. Melalui berbagai cara Belanda tetap ingin
menjajah Indonesia. Ketika bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, tentara
Jepang masih ada di Indonesia. Rakyat Indonesia yang menginginkan hak-haknya
dipulihkan, berusaha mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang. Usaha
tersebut mendapat rintangan dari pihak Jepang sehingga di beberapa tempat terjadi
pertempuran antara tentar Jepang dengan rakyat Indonesia.
Ketika rakyat Indonesia sedang menghadapi Jepang, Belanda (NICA)
datang membonceng tentara Sekutu. Tujuan Belanda ingin menjajah kembali
Indonesia. Pada tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu dan pasukan NICA tiba
di Indonesia dan mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok. Tentara Sekutu membantu
NICA yang ingin membatalkan kemerdekaan Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin
lagi menjadi bangsa yang terjajah. Rakyat Indonesia bangkit melawan tentara
Sekutu dan NICA. Rakyat Indonesia menggunakan senjata rampasan dari Jepang dan
senjata tradisional yang ada. Berkobarlah pertempuran di mana-mana.
Secara umum ada dua bentuk strategi perjuangan menghadapi ancaman
Belanda. Pertama ialah perjuangan bersenjata(perjungan Fisik) atau dikenal juga
dengan istilah perjuangan melalui konfrontasi. Dalam kamus bahasa Indonesia, Konfrontasi
adalah cara menentang musuh
atau kesulitan dengan berhadapan langsung dan terang-terangan(KBBI).
Perjuangan ini terjadi setelah proklamasi kemerdekaan. Belanda dan
sekutunya masih tidak mau menerima bahwa Indonesia telah merdeka. Perjuangan terjadi di berbagai daerah di seluruh Indonesia, sebut saja Surabaya, Jawa Barat, Bali, Ambarawa, Medan, Kalimantan Selatan, dan wilyah lainnya.
Sedangkan Tekad pemerintah RI untuk selalu menempuh jalan damai diwujudkan
kedalam berbagai perundingan yang dilakukan dengan pihak Belanda atau yang
dikenal dengan bentuk perjuangan melalui Diplomasi. Diplomasi adalah pengetahuan
dan kecakapan dalam hal perhubungan antara negara dan negara (KBBI).
Upaya dengan melakukan perundingan dianggap lebih efektif karena tidak memakan banyak korban jiwa. Dalam perundingan Pemerintah RI selalu menyertakan pihak ketiga sebagai
perantara ataupun penengahnya. Perundingan-perundingan yang dilakukan tidak
selalu berjalan mulus, Bahkan Pemerintah RI seakan-akan lebih banyak mengalah,
ditambah lagi hampir seluruh perundingan diwarnai niat buruk Belanda yang ingin
terus melanjutkan penjajahannya di Indonesia. Berbagai perundingan tersebut pada
akhirnya menghasilkan bagaimana sebenarnya peranan perjuangan diplomasi bagi
terwujudnya Pemerintah RI yang benar-benar terlepas dari Belanda ataupun
pihak-pihak lain yang ingin merampas kedaulatan dan kemerdekaan. Perjuangan ini
diyakini oleh para pemimpin RI sebagai jalan yang paling tepat mengingat
kemampuan angkatan bersenjata yang dimiliki masih lemah dalam hal persenjataan.
Dampak yang dirasakan oleh Pemerintah RI, terutama rakyat adalah banyaknya korban jiwa, termasuk juga fasilitas umum yang ada. Namun, tujuan utama pemerintah adalah Indonesia mendapat simpatik dari dunia, dan pada akhirnya Indonesia mendapat dukungan perjuangan secara moril dari berbagai negara.
Dampak yang dirasakan oleh Pemerintah RI, terutama rakyat adalah banyaknya korban jiwa, termasuk juga fasilitas umum yang ada. Namun, tujuan utama pemerintah adalah Indonesia mendapat simpatik dari dunia, dan pada akhirnya Indonesia mendapat dukungan perjuangan secara moril dari berbagai negara.
Selain itu, dibidang pemerintahan, dampak yang paling dirasakan
adalah adanya Perbedaan cara pandang dalam menghadapi konflik, yang nantinya
juga menyebabkan masalah politik dalam negeri RI menjadi tidak stabil, yang
ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet pada masa awal kemerdekaan.
Demikian materi tentang perjuangan Pemerintah RI dalam mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman yang kembali datang setelah Proklamasi kemerdekaan,
mudah-mudahan dengan adanya materi ini, kita bisa mendapatkan informasi serta memahami
bagaimana bentuk perjuangan bangsa
Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman sekutu dan Belanda.
Jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan atau didiskusikan silahkan
tinggalkan pesan di kolom komentar,
Jangan lupa untuk mengisi daftar hadirnya pada <<<<<< LINK INI >>>>>>
atau klik pada gambar berikut
Jangan lupa untuk mengisi daftar hadirnya pada <<<<<< LINK INI >>>>>>
atau klik pada gambar berikut
Post a Comment for "Materi : Usaha Pemerintah RI dalam Mempertahankan Kemerdekaan (Melalui Konfrontasi dan Diplomasi)"
Silahkan tinggalkan komentar...
diharapkan gunakanlah kata-kata yang sopan...
Komentar yang mengandung spam dan semacamnya akan di hapus
terima kasih