Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Materi : Nusantara, Jalur Penghubung Perdagangan India dan Cina


Berbagai sumber menyebutkan berbagai aktivitas perdagangan masyarakat di kepulauan Indonesia dengan bangsa-bangsa asing, diantaranya kitab-kitab di India yang ditulis diperkirakan abad ke-4 SM, catatan astronom Yunani Claudius Ptolomeus dan sumber dari Yunani yang menjelaskan tentang perdagangan di wilayah Samudera Hindia.

Para pedagang India merupakan salah satu golongan pedagang yang datang ke Nusantara. berdasarkan prasasti Kaladi di Jawa Timur menyebutkan para pedagang yang datang ke Nusantara bersal dari golongan etnik Asia Selatan dan beberapa daerah dari Asia Tenggara. Barang yang mereka bawa adalah logam mulia, perhiasan, kain tenun, pecah belah, kerajinan, ramuan wangi-wangian dan ramuan obat.

Pedagan dari India berminat pada kayu cendana dan kayu gaharu yang banyak di tanam di beberapa daerah bagian timur Nusantara.  Kayu ini dibawa ke wilayah barat, terutama di selat malaka untuk dijual kepada pedagang India dan kemudian oleh mereka dijual kembali ke wilayah Arab dan Eropa.

Ternyata tidak hanya pedagang India yang datang ke Nusantara. Pedagang Cina pun juga ikut berdagang ke Nusantara. Diperkirakan hubungan Nusantara dengan Cina dimulai pada abad ke-2 M pada masa Dinasti Han yang memperluas daerah kekuasaannya ke wilayah Selatan. 

Komoditas utama yang diperdagangkan tidak jauh berbeda dengan komoditas yang diperdagangkan India, dengan corak dan ciri khas Cina tentunya dengan nilai tukar yang cukup tinggi.

Letak kepualuan Indonesia begitu strategis sehingga menyebabkan wilayah ini  menjadi pusat lalu lintas perdagangan Asia. Para pedagang India yang hendak berdagang ke Cina harus melewatio Nusantara, begitu pula sebaliknya. 

Dampak ekonomis yang nampak adalah berkembangnya pelabuhan-pelabuhan yang ada di pesisir sebgai pusat perekonomian, baik berskala besar (munculnya kerajaan-kerajaan bercorak maritim) dan pelabuhan skala kecil.

Post a Comment for "Materi : Nusantara, Jalur Penghubung Perdagangan India dan Cina"