Materi : Peristiwa Konflik Berdasarkan ideologi : PKI Madiun 1948 (Madiun Affairs)
delegasi Indonesia Pada saat Perjanjian Renville |
Setelah
Indonesia Merdeka, menurut Herbett Feith di Indonesia terdapat 5 kelompok besar
yang mendominasi perpolitikan yang nanti akan muncul sebagai pemenang pada Pemilu
Tahun 1955, yaitu Nasionalisme (PNI), Islam (NU dan Masyumi), Komunis (PKI),
Sosialisme Demokrat (Partai Sosialis Indonesia/PSI), dan Tradisional Jawa
(Partai Indonesia Raya, Kelompok Teosofis/ Kebatinan dan birokrat pemerintah). Semua
kelompok ini saling bersaing, berebut pengaruh dnegan membawa dan berusaha
menanamkan ideologi masing-masing. Salah satunya yaitu Pemberontakan PKI di Madiun Tahun 1948 atau yang dikenal juga Madiun Affairs.
Latar belakang terjadinya pemberontakan ini
bermula ketika Kabinet Amir Syarifuddin lengser karena disetujuinya Perjanjian
Renville yang sangat merugikan Indonesia. Amir Syarifuddin yang berhaluan
komunis kemudian diganti oleh Mohammad Hatta yang didukung oleh Masyumi dalam
menjalankan pemerintahan.
Menganggap Pemerintahan saat itu
hanya diisi oleh Masyumi dan tidak adanya perwakilan dari buruh dan petani,
Amir Syarifuddin kemudian menentang Kabinet Hatta. Amir Syarifuddin kemudian membentuk Front
Demokrasi Rakyat pada 28 Juni 1948 yang kemudian secara terang-terangan
menantang program kerja Kabinet Hatta. Mereka menuduh Mohammad Hatta telah
dipengaruhi oleh AS untuk menghancurkan
Komunis di Indonesia, sejalan dengan doktrin Presiden AS masa itu, Harry S Truman yang mencetuskan
teori Domino, yakni apabila ada negara jatuh ke dalam Komunis, maka negara tetangganya
pun akan ikut jatuh ke dalam Komunis.
Disisi lain, muncul tokoh bernama Muso
yang baru kembali dari Moskov, Uni Soviet yang membawa doktrim Zhadanov dengan
aliran garis keras. Muso memimpin PKI dan merangkul Amir Syarifuddin untuk
menentang pemerintahan dan berupaya mengambil alih kekuasaan. PKI berbenah dan
melakukan penataan dalam organisasinya, dan kemudian mulai menghasut masyarakat
untuk menentang pemerintahan.
Puncaknya, pada bulan September 1948
terjadi pelucutan senjata oleh Pasukan Militer PKI(yang didapatkan hasil hasutan
pasukan pemerintah) terhadap pasukan pemerintah di Madiun. Peristiwa ini dikenal
dengan istilah Madiun Affairs dan PKI kemudian menjadikan Madiun sebagai kubu
pertahanan dan memusatkan kekuatannya disana, serta memproklamirkan Republik Soviet
Indonesia.
Tidak berlangsung lama, pada bulan
Oktober 1948 dengan mengerahkan pasukan Divisi Siliwangi dibawah Komando
Kolonel Soengkono sebagai penglima Pertahanan Jawa Timur meredam dan mendesak
pemberontak. Muso tewas tertembak saat dipergoki akan melarikn diri, sedangkan
Amir Syarifuddin ditangkap di sebuah Hutan di kawasan Porwodadi dan kemudian
dijatuhi hukuman mati. Sementara itu tokoh muda PKI, Aidit dan Lukman berhasil
meloloskan diri dan menyamar menjadi pedagang Tionghoa. Mereka inilah nanti
yang akan kembali membawa PKI menjadi partai besar di Indonesia pada tahun 1960-an.
Monumen Kresek / Monumen PKI Madiun 1948 |
Post a Comment for "Materi : Peristiwa Konflik Berdasarkan ideologi : PKI Madiun 1948 (Madiun Affairs)"
Silahkan tinggalkan komentar...
diharapkan gunakanlah kata-kata yang sopan...
Komentar yang mengandung spam dan semacamnya akan di hapus
terima kasih